INILAH.COM, Jakarta – Sepanjang pengetahuan umum, terlalu banyak mengkonsumsi soda meningkatkan risiko diabetes dan obesitas. Namun jika berbicara mengenai masalah ginjal, apakah ada perbedaan antara cola dengan berbagai jenis soda?
Cola mengandung banyak asam fosfor yang disebut-sebut sebagai substansi penyebab munculnya batu dan masalah ginjal lainnya. Sejauh ini kesimpulan itu lebih banyak berdasarkan asumsi, dan tidak terlalu banyak dukungan bukti.
Tahun lalu tim peneliti dari National Institute of Health mengadakan studi dan hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal Epidemiology. Tim itu membandingkan kebiasaan makan 465 orang yang yang mempunyai penyakit ginjal kronis dan 467 orang sehat.
Setelah mengontrol berbagai faktor, tim itu menemukan fakta bahwa mereka yang meminum dua sajian atau lebih cola per hari – termasuk yang menggunakan pemanis biasa atau buatan – ternyata berisiko dua kali lipat terkena penyakit ginjal kronis.
Sementara yang meminum dua sajian atau lebih minuman berkarbonat noncola perhari, tidak mempunyai kecederungan risiko tinggi gangguan ginjal.
Penelitian lanjutan masih terus dilakukan, namun temuan itu mendukung asumsi lama perihal ketidakbaikan kandungan cola bernama asam fosfor.
Substansi ini mempunyai kemampuan menarik kalsium dari tulang. Residu itu kemudian berkumpul di ginjal dan berubah menjadi batu, menyebabkan gagal ginjal dan gangguan kondisi kesehatan lainnya. [L1]
Leave a comment